Rabu, 28 Januari 2015

Membangun Ekonomi Syariah Bersama BMT Yamani

                Membangun Ekonomi Syariah Bersama BMT Yamani

Seiring berjalan pembangunan yayasan Al Muhajirin, berkembang pula BTM (Baitul Maal Wattamil). Badan koperasi syariah yang digagas oleh bapak Marzuki S.Pd.I. kini sudah berjalan perlahan. Atas usulan ketua yayasan, lembaga ekonomi syariah ini dinamakan BMT Yamani, singkatan dari Yayasan Al Muhajirin Nikomas. BMT merupakan lembaga keuangan yang berpedoman pada al-Qur’an dan hadist, berbasis kerakyatan dengan pemberdayaan usaha kecil dan menengah.

Dalam rangka optimalisasi peran BMT , yayasan mengadakan seminar pada Sabtu malam Minggu 24 Januari 2015. Tidak tanggung-tanggung, seorang pakar ekonomi Bpk. Ir. Iwan Agus Setiawan Fuad, MSI. Mengingat pentingnya pengumpulan dana dari berbagai sumber, seperti zakat, infak, sedekah, serta sumber lainnya yang kemudian dibagikan atau disalurkan kepada yang berhak dalam rangka mengatasi kemiskinan. Kedua, adalah kegiatan produktif yang bertujuan menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersumber daya manusia dengan menghindari riba dan menetapkan bagi hasil.

Dengan demikian kita berharap perekonomian Indonesia bisa meningkat ke arah yang lebih baik.Kita sebenarnya memiliki banyak potensi untuk mengembangkan perekonomian dalam rangka meningkatkan kemakmuran hidup. Banyaknya jumlah umat Islam Indonesia merupakan hal yang potensial untuk mengembangkan perekonomian jika dikelola dengan baik, terlebih kita berada dikawasan pabrik terbesar se- asia tenggara. Apabila di Indonesia tumbuh BMT-BMT yang mampu memberdayakan masyarakat, maka wajah perekonomian bangsa ini akan menjadi lebih baik dan lebih tahan dalam menghadang hantaman krisis.


Kiprah BMT Yamani yang baru berjalan setahun ini merupakan bentuk pemberdayaan ekonomi rakyat. Sebagai lembaga keuangan mikro, BMT terus mengalami pertumbuhan, meski sekarang baru mempunyai 27 member. Kegiatan pokok BMT sendiri adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau tabungan dan menyalurkannya lewat pembiayaan usaha masyarakat yang produktif dalam meningkatkan kualitas ekonomi umat, terutama pengusaha kecil yang memiliki keterbatasan modal.

Beliau menegaskan untuk pengembangan sektor ekonomi riil, maka fungsi BMT di bidang penyaluran dana khususnya dalam bentuk pembiayaan produktif perlu lebih ditingkatkan. Peran BMT di bidang penyaluran dana kepada masyarakat yang bergerak di sektor ekonomi riil perlu dioptimalkan. Adapun salah satu caranya selain peningkatan kapabilitas dan profesionalitas para pengelolanya, juga diperlukan pemahaman terhadap kondisi setempat di mana sebuah BMT berada. BMT yang berada di sekitar masyarakat petani, tentu berbeda dengan BMT yang ada di sekitar masyarakat pedagang. BMT yang berperan secara optimal diharapkan dapat memberikan andil dalam pembangunan ekonomi nasional, sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara adil dan merata.

Untuk saat ini, kantor BMT Yamani masih satu gedung dengan Sekretariat DKM  Al Muhajirin yang berada di deretan niaga jalur C, di belakang Indomaret kawasan PT. nikomas Gemilang.


Afida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar