Selasa, 16 Juni 2015

Dialog Ramadhan Pengantar Bulan Puasa

                   

    Dialog Ramadhan Pengantar Bulan Puasa
           
            “Barang siapa yang gembira dengan kedatanganbulan Ramadan niscaya Allah mengharamkan jaasadnya dari neraka (Al hadits)” Sebuah pengantar hadits yang diucapkan ketua DKM saat menyampaikan sambutannya dalam acara Dialog Ramadhan. Acara  yang diselanggarakan oleh Tim Aktifitas Ramadan (TAR) Al Muhajirin 1. Sebagai luapan kegembiraan akan kehadiran bulan penuh ampunan dan dilimpahi banyak rahmat.

            Dialog Ramadan sendiri sudah menjadi agenda rutin tiap tahun menjelang Ramadan tiba. Dewan Keluarga Masjid (DKM) yang membawahi 6 ta'mir ini membentuk panitia di tiap ta'mir. Untuk menyelenggarakan acara menyemarakan bulan suci itu.Selama Ramadan TAR sendiri sudah menyusun rentetan acara seperti tarawih, tadarus bersama, buka dan sahur bersama, pengajian Nuzulul Qurán, satunan anak yatim. Masing-masing ketua ta'mir akan menunjuk pengurus yang lain untuk berbagi tugas. Sudah barang tentu tiap pengurus ta'mir harus cakap dan cekatan melayani jamaah,  mengingat tradisi antusias jamaah yang akan membludak saat tarawih tiba. Tentu persiapan yang tidak biasa harus dipersiapkan lebih dari biasanya.
 
jamaah akhwat di awal acara

penampilan grup rebana Al Wafa sebelum acara dimulai

            Dalam kesempatan tersebut, Ustad Kholili dari Serang mengisi tausiyah yang berkenaan dengan tema Bahagiaku Menyambutmu, 
diantara isi tausiyahnya yaitu membahas hadist yang berkenaan dengan ucapan “aamiin, aamiiin, aamiiin”ketika menaiki mimbar.
1.Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan
2.Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orangtunya masih hidup namun tidak membuatnya masuk surga
3.Allah melaknat seorang hamba yang tidak sholawat ketika disebut namamu
ketiga buah doa yang dibacakan malaikat Jibril dan diaminkan Rasulullah.
 
tausiyah dari ustadz Kholili
            Untuk membahas konteks, “refleksi” ini tidak akan membhas yang kedua dan ketiga. Konteks yang dimaksud  Ramadan, bukan bulan biasa. Ramadan berkunjung membawa tarawan, oleh-oleh dan janji yang melimpah untuk dinikmati. Meski Ramadan merupakan tempat segala harapan kita dapatkan, tidak semua kita bisa memperolehnya dengan “gratis”

            Namun, karena sifanya seperti open house, Allah menyediakan fasilitas kemudahan bagi mereka yang ingin memenuhi harapan pada bulan ini. Misalnya, kompetisi akan sedikit lebih “mudah”karena halang rintangnya diminimalisasi. Setan-setan diikat menggunakan rantai dari neraka, neraka ditutup hingga celah-celahnya, tetapi gerbang surga sebulan penuh dibuka selebar-lebarnya.

Namun, semua ada hitung-hitungannya, tidak ada yang gratis. Ironisnya, meski Allah menyiapkan semua dengan penuh kemudahan, tidak sedikit diantara kita yang tetap  bebal. Rasul meyadari benar betapa beratnya perjuangan hidup di dunia untuk mendapatkan kemenangan di akhirat.

            Beda ta'mir pastinya berbeda isi tausiyah yang disampaikan oleh penceramah. Dalam acara dialog pada 15 Juni 2015 tidak lain mengingatkan kembali.keutamaaan bulan Ramadan. Selain tausiyah jamaah diberi kesempatan untuk bertanya jawab mengenai permasalahan yang tidak selalu berkaitan dengan Ramadan.


            Bulan dimana malaikat memnjatkan doa, bulan dimana tidak ada kegiatan baik yang tidak dilipatkan gandakan pahalanya oleh Allah. Semoga gelar “Taqwa” insya Allah akan menjadi milik kita semua yang senantiasa mengisi bulan Ramadan dengan amalan-amalan ibadah yang hanya mengharap ridho Allah semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar