PAPA
Tahukah
engkau kalau peran seorang Papa begitu penting dalam hidupmu?
Papah menjadi sosok yang sangat berarti
bagiku. Papa yang mengajariku membaca ketika aku memasuki bangku seragam merah
putih. Beliau juga yang mengajariku naik sepeda, beberapa kali aku terjatuh
dari sepeda tapi Papa dengan keyakinan kuat mengatakan kalau anaknya pasti
bisa.
Tahukah
kau, ketika aku menangis meronta meminta dibelikan boneka? Mama hanya melihatku
iba, sementara Papa dengan tegas menyatakan “ Iya Nak, kita akan beli boneka
tapi nanti” Sosok Papa yang selalu memberiku semangat dan memasukkan ruh
ketegaran.
Masa
kecilku begitu indah, karena ada sosok Papa dan Mama yang selalu memberikan
kasih sayangnya yang begitu tulus. Mereka menyekolahkanku dari tingkat dasar,
menengah pertama kemudian berlajut ke tingkat menengah atas. Dengan jerih payah
yang memeras keringat, menggugahku untuk terus belajar dan belajar supaya aku
bisa menjadi anak yang membanggakan.
Setahun
terlewati aku belajar di bangku abu-abu putih. Pada malam yang bisu aku
bermimmpi gigi bagian depan tanggal satu. Sepintas pikiranku teringat kata
teman-teman sesuai mitos yang beredar yang mengartikan mimpi tersebut sebagai
pertanda akan ada yang meninggal dari salah satu keluarga.
Aku
tak percaya dengan arti mimpi yang diucapkan banyak teman, sebab segala sesuatu
itu terjadi atas kehendak Allah. Semenjak mimpi itu, setiap melihat Papa, hati
ini rasa ingin menangis dan tanpa disadari air mata ini menetes dengan
sendirinya.
Tak
lama kemudian Papa sakit dan dilarikan ke rumah sakit. Diperjalanan menuju
tempat-tempat pembaringan yang bertiang infus itu, benakku tetiba muncul kalau
ayahku sudah tidak lama lagi. Disuasana yang muram itu, aku melangitkan doa “Ya
Allah, jika memang Papaku akan tidak ada, Aku ikhlas ya Allah., tapi jangan
masukkan Papa di nerakan, masukkan beliau ke surgaMu ya Allah.
Begitulah
kisahku tentang sosok Papa yang selalu menyemangati, selalu mendorongku untuk
maju. Sampai kapanpun sosok Papa tidak akan pernah hilang meskipun sudah
menyatu dengan tanah. Papa akan selalu ada, begitu pula Mama.
Penulis Ummi Sahidah AM VI
Bukan Sembarang
Ayah
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya “Hai annakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah adalah benar-benar
kedhaliman yang besar” (QS luqman :13)
Tidak
ada satu ayatpun yang memotret moment pendidikan dari para ibu, kecuali adanya
perintah menyusui tanpa menafikan tugas amar ma'ruf nahi mungkar yang sifatnya
umum, baik laki-laki maupun perempuan.
Dalam
sebuah hadits Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “Seorang ayah yang mendidik anak-anaknya
adalah lebih baik daripada sedekah 1 sa' dijalan Allah”
Kemudian menarik kembali dalam sebuah hadits
lain “ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggung jawaban terhadap apa yang
dipimpin. Seorang suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan ia akan
dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya atas mereka (HR
Muslim)”
Bagaimana
pun kedekatan anak dengan ayah akan
bertahan hingga anak menjadi orang tua bagi anak-anaknya. Istilah lain sebagai
contoh cara mendidik yang kemudian digabungkan dengan kondisi gaya hidup pada
zamannya, sesuai kebutuhan.
Kedekatan
anak dan ayah diharapkan bisa lebih tegas mengambil keputusan dan lebih
terampil dalam menghadapi persoalan sosial. Umumnya ayah mendidik anak dengan
cara mengajarkan cara-cara mengatasi masalah dan tegas dalam menentukan
pilihan, sehingga ketika anak menghadapi dunia kenakalan remaja dia mampu
menolak hal-hal yang menjerumuskan.
Kedekatan
ayah dan anak dapat membangun kelekatan emosi diantara keduanya. Anak lelaki
akan meniru peran ayah dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis dan juga cara
mengasuh anak-anak mereka kelak. Jika anak perempuan, kedekatan dengan ayah
yang positif umunya menjadi referensi dalam mencari sosok pendamping dimasa
depan. Selain itu,kedekatan hubungan
ayah dan anak juga bermnfaat membuat nak tumbuh sebagai pribadi yang lebih
mandiri, berani, tangkas dan luwes.
Kedekatan ayah juga berperan besar dalam aspek
kegiatan proses
memperoleh pengetahuan
motorik dan keterampilan bersosialisasi. Aspek
ini, ayah dapat melatih daya nalar, daya ingat, wawasan , daya tangkap dan
kemapuan anak dalam memecahkan suatu permasalahan melalui kegiatan dan
permainan yang dilakukan bersama. Ayah yang umumnya lebih tangkas dalam bermain
dengan anak akan melatih motorik dan keberaniannya dalam mencoba hal baru.
Dalam aspek keterampialan dan sosialisasi, ayah berperan dalam melatih cara
berteman yang baik, memberi dukungan saat anak menghadapi lingkungan baru dan
melatih penyesuaian diri anak melalui diskusi, pengalaman dan aturan main. Ayah
juga dapat membangun kematangan emosi.
Ah,
menulis panjang tentang ayah sudah terkonsep matang teorinya. Namun, apalah
daya jika belum ada calon ayah sekaligus kepala keluarga untuk buah hati dan
beserta keluarga nanti. Tidak akan selesai membumbungkan doa agar kelak
mendampingi kepala rumah tangga yang ideal yang mampu menuntut ke surga,
Rasullullah SAW bersabda “ Sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku orang
yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluargaku” Ketika sekarang orang sibuk
dengan kalimat 'memantaskan diri' di dalam Al quran tercamtum yang
artinya: Perempuan-perempuan keji adalah untuk laki-laki keji, dan laki-laki
keji untuk perempuan keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan baik untuk
laki-laki baik, dan laki-laki baik untuk perempuan-perempuan yang baik
(pula)”(QS. An-Nur[24]: 26).
Beberapa sifat kepala rumah tangga yang ideal
1. Shalih dan taat beribadah
“
Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa diantara kamu” (QS Al
Hujurat : 13)
Seoraang kepala rumah tangga yang selalu taat
kepada Allah akan dimudahkan segala urusannya baik yang berhubungan dengan
dirinya sendiri maupun berhubungan dengan anggota kelurganya.
“
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya
jalan keluar (dalam semua masalah yang
dihadapinya) dan memberinya rizki dari arah yang tak disangka-sangka” (QS. Ath Thalaq: 2-3)
2. Bertanggungjawab memberi nafkah untuk keluarga
Menafkahi keluarga dengan benar adalah salah
satu kewajiban utama seorang kepala keluarga.
'' Dan kewajiban ayah memberikan makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf “ (QS. Al Baqarah:233)
3. Memperhatikan pendidikan agama bagi kelurga
'' Hai orang-orang yang beriman, perihalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu” (QS. At Tahrim:6)
4. Pembimbing
dan motivator
.
5.Bersikap baik dan sabar dalam menghadapi perlakuan buruk anggota
keluarganya
6.Selalu
mendoakan kebaikanbagi anak dan istrinya
Semoga Allah menyegerakan jodoh terbaik untuk yang sedang menanti pendamping hidup, sementara yang sudah bersama jodoh semoga berusaha menjadi kepala keluarga dan ayah yang mendekati aturan idealnya sosok sesuai Islam. Aaamiiin'
Penulis Afida
Dari berbagai sumber