Jumat, 15 Mei 2015

Bukan Sembarang Ayah


                                                                        PAPA



            Tahukah engkau kalau peran seorang Papa begitu penting dalam hidupmu?
Papah menjadi sosok yang sangat berarti bagiku. Papa yang mengajariku membaca ketika aku memasuki bangku seragam merah putih. Beliau juga yang mengajariku naik sepeda, beberapa kali aku terjatuh dari sepeda tapi Papa dengan keyakinan kuat mengatakan kalau anaknya pasti bisa.

            Tahukah kau, ketika aku menangis meronta meminta dibelikan boneka? Mama hanya melihatku iba, sementara Papa dengan tegas menyatakan “ Iya Nak, kita akan beli boneka tapi nanti” Sosok Papa yang selalu memberiku semangat dan memasukkan ruh ketegaran.

            Masa kecilku begitu indah, karena ada sosok Papa dan Mama yang selalu memberikan kasih sayangnya yang begitu tulus. Mereka menyekolahkanku dari tingkat dasar, menengah pertama kemudian berlajut ke tingkat menengah atas. Dengan jerih payah yang memeras keringat, menggugahku untuk terus belajar dan belajar supaya aku bisa menjadi anak yang membanggakan.       

            Setahun terlewati aku belajar di bangku abu-abu putih. Pada malam yang bisu aku bermimmpi gigi bagian depan tanggal satu. Sepintas pikiranku teringat kata teman-teman sesuai mitos yang beredar yang mengartikan mimpi tersebut sebagai pertanda akan ada yang meninggal dari salah satu keluarga.

            Aku tak percaya dengan arti mimpi yang diucapkan banyak teman, sebab segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah. Semenjak mimpi itu, setiap melihat Papa, hati ini rasa ingin menangis dan tanpa disadari air mata ini menetes dengan sendirinya.

            Tak lama kemudian Papa sakit dan dilarikan ke rumah sakit. Diperjalanan menuju tempat-tempat pembaringan yang bertiang infus itu, benakku tetiba muncul kalau ayahku sudah tidak lama lagi. Disuasana yang muram itu, aku melangitkan doa “Ya Allah, jika memang Papaku akan tidak ada, Aku ikhlas ya Allah., tapi jangan masukkan Papa di nerakan, masukkan beliau ke surgaMu ya Allah.

            Begitulah kisahku tentang sosok Papa yang selalu menyemangati, selalu mendorongku untuk maju. Sampai kapanpun sosok Papa tidak akan pernah hilang meskipun sudah menyatu dengan tanah. Papa akan selalu ada, begitu pula Mama.

Penulis  Ummi Sahidah AM VI

                                                Bukan Sembarang  Ayah

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya “Hai annakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah adalah benar-benar kedhaliman yang besar” (QS luqman :13)

            Tidak ada satu ayatpun yang memotret moment pendidikan dari para ibu, kecuali adanya perintah menyusui tanpa menafikan tugas amar ma'ruf nahi mungkar yang sifatnya umum, baik laki-laki maupun perempuan.

            Dalam sebuah hadits Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda,  “Seorang ayah yang mendidik anak-anaknya adalah lebih baik daripada sedekah 1 sa' dijalan Allah”
Kemudian menarik kembali dalam sebuah hadits lain “ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban  terhadap apa yang dipimpin. Seorang suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya atas mereka (HR Muslim)”

            Bagaimana pun  kedekatan anak dengan ayah akan bertahan hingga anak menjadi orang tua bagi anak-anaknya. Istilah lain sebagai contoh cara mendidik yang kemudian digabungkan dengan kondisi gaya hidup pada zamannya, sesuai kebutuhan.

            Kedekatan anak dan ayah diharapkan bisa lebih tegas mengambil keputusan dan lebih terampil dalam menghadapi persoalan sosial. Umumnya ayah mendidik anak dengan cara mengajarkan cara-cara mengatasi masalah dan tegas dalam menentukan pilihan, sehingga ketika anak menghadapi dunia kenakalan remaja dia mampu menolak hal-hal yang menjerumuskan.

            Kedekatan ayah dan anak dapat membangun kelekatan emosi diantara keduanya. Anak lelaki akan meniru peran ayah dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis dan juga cara mengasuh anak-anak mereka kelak. Jika anak perempuan, kedekatan dengan ayah yang positif umunya menjadi referensi dalam mencari sosok pendamping dimasa depan. Selain itu,kedekatan  hubungan ayah dan anak juga bermnfaat membuat nak tumbuh sebagai pribadi yang lebih mandiri, berani, tangkas dan luwes.

Kedekatan ayah juga berperan besar dalam aspek kegiatan proses memperoleh pengetahuan  motorik dan keterampilan bersosialisasi. Aspek ini, ayah dapat melatih daya nalar, daya ingat, wawasan , daya tangkap dan kemapuan anak dalam memecahkan suatu permasalahan melalui kegiatan dan permainan yang dilakukan bersama. Ayah yang umumnya lebih tangkas dalam bermain dengan anak akan melatih motorik dan keberaniannya dalam mencoba hal baru. Dalam aspek keterampialan dan sosialisasi, ayah berperan dalam melatih cara berteman yang baik, memberi dukungan saat anak menghadapi lingkungan baru dan melatih penyesuaian diri anak melalui diskusi, pengalaman dan aturan main. Ayah juga dapat membangun kematangan emosi.

            Ah, menulis panjang tentang ayah sudah terkonsep matang teorinya. Namun, apalah daya jika belum ada calon ayah sekaligus kepala keluarga untuk buah hati dan beserta keluarga nanti. Tidak akan selesai membumbungkan doa agar kelak mendampingi kepala rumah tangga yang ideal yang mampu menuntut ke surga, Rasullullah SAW bersabda  “ Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluargaku” Ketika sekarang orang sibuk dengan kalimat 'memantaskan diri' di dalam Al quran tercamtum  yang artinya: Perempuan-perempuan keji adalah untuk laki-laki keji, dan laki-laki keji untuk perempuan keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan baik untuk laki-laki baik, dan laki-laki baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)”(QS. An-Nur[24]: 26).

Beberapa sifat kepala rumah tangga yang ideal
1.      Shalih dan taat beribadah
            “ Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa      diantara kamu” (QS Al Hujurat : 13)
Seoraang kepala rumah tangga yang selalu taat kepada Allah akan dimudahkan segala urusannya baik yang berhubungan dengan dirinya sendiri maupun berhubungan dengan anggota kelurganya.    
            “ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan     keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya) dan memberinya rizki dari arah yang tak            disangka-sangka” (QS. Ath Thalaq: 2-3)

2.      Bertanggungjawab memberi nafkah untuk keluarga
Menafkahi keluarga dengan benar adalah salah satu kewajiban utama seorang kepala keluarga.
'' Dan kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf “ (QS. Al Baqarah:233)
3.      Memperhatikan pendidikan agama bagi kelurga
'' Hai orang-orang yang beriman, perihalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS. At Tahrim:6)
4.      Pembimbing  dan motivator
.     5.Bersikap baik dan sabar dalam menghadapi perlakuan buruk anggota keluarganya
       6.Selalu mendoakan kebaikanbagi anak dan istrinya

Semoga Allah menyegerakan jodoh terbaik untuk yang sedang menanti pendamping hidup, sementara yang sudah bersama jodoh semoga berusaha menjadi kepala keluarga dan ayah yang mendekati aturan idealnya sosok sesuai Islam. Aaamiiin'

Penulis Afida
Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar