Jumat, 15 Mei 2015

Gelaran Ulasan Trend Hijaber


                                                            Trend Hijaber

 
Tulisan Anis Marsela tentang Trend hijab

            Kini istilah “Hijab” telah mengalami metamorfosis. Dari konotasi tabir (penutup), bahkan purdah, “Hijab” kini populer dg konotasi pakaian Muslimah yangg menutup aurat. Maka, ada istilah “Hijabers” untuk komunitas pemakai “Hijab”. Dengan konotasi pakaian Muslimah yang memenuhi kriteria syara’. Karena ada hijab yang tidak syar'i. Bagi kaum hawa, seluruh tubuh wanita adalah aurat. Bahkan Nabi saw. bersabda, “Wanita itu aurat."."Ketika dia keluar (dari rumahnya), maka syaitan pun mengagungkannya.” (Hr. At-Tirmidzi). Nabi menyebutnya dengan “aurat”.
             Karena wanita merupakan kehormatan (kemuliaan) yang harus dijaga. Jika ia dilepas keluar, maka ia akan digunakan syaitan sebagai perangkapnya untuk memerangkap lawan jenisnya. Begitu luar biasa Islam menempatkan perempuan. Ia ditempatkan pada kedudukan yg terhormat, dan betul-betul dimuliakan. Sampai-sampai ketika seseorang terbunuh, karena membela kehormatannya (wanita)pun dinyatakan mati syahid..Nabi bersabda, “Siapa saja yang terbunuh, karena membela kehormatannya, maka dia mati syahid.” (Hr. At-Tirmidzi)
            Karena itu, Islam pun menggariskan, bahwa kehormatan tersebut harus dijaga dan dilindungi. Baik oleh pemilik kehormatan itu sendiri, keluarga, masyarakat maupun Negara.Islam kemudian mewajibkan kaum perempuan menutup auratnya, dari ujung rambut hingga kakinya. kecuali, wajah dan kedua telapak tangannya. Menutup dengan kain yang memang layak menjadi penutup. Penutup yang bisa menutupi kulitnya dari pandangan lawan jenisnya. Itulah yang disebut Satru al-aurat. Maka, ketika Asma’ binti Abu Bakar masuk ke rumah Nabi saw. dengan pakaian tipis, baginda nabi Muhammad SAW. membuang pandangannya. Lalu Nabi SAW.menasihati Asma’, “Wahai Asma’, jika wanita itu sudah haid (dewasa), maka tidak boleh nampak darinya,  kecuali ini dan ini, sambil menunjuk ke arah wajah dan telapak tangan Nabi.” (Hr. Abu Dawud)
            Islam tidak saja menjaga dan melindungi kehormatan wanita dengan mewajibkannya menutup seluruh auratnya.Tetapi juga melarangnya untuk berpakain yg bisa menarik perhatian lawan jenis. Meski, seluruh auratnya sudah tertutup.Allah berfirman, “Dan hendaknya perempuan-perempuan  itu tidak melakukan tabarruj seperti yang dilakukan orang-orang  Jahiliyah dulu.”Itulah titah Allah dlm QS.. Al-Ahzab: 33) Tegas, tdk boleh melakukan tabarruj. Berdandan menarik perhatian lawan jenis.


            Di masa Jahiliyah, kaum hawa memakai gelang kaki, ketika mrk berjalan sambil menjejakkan kakinya ke tanah, agar terdengar suara gelang kakinya. Tujuannya untuk menarik kaum lawan jenisnya.Kaum pria yg ada di sekitarnya pun telinga dan matanya tertuju kepadanya. Begitulah, dahulu mereka melakukan “tabarruj”. Karena itu, Islam tidak saja melarang tabarruj, tetapi juga mewajibkan kaum perempuan menutup seluruh auratnya. Tidak hanya sampai di situ, Islam menyempurnakan perlindungannya terhadap kaum perempuan dengan mewajibkannya.
             Berjilbab.“Jilbab” adalah jubah. Allah berfirman: “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, serta perempuan kaum Mukmin, agar mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka.” (QS.Al-Ahzab: 59) Tidak hanya itu, Allah jg berfirman: “Hendaknya kaum perempuan itu mengulurkan kerudungnya hingga ke dada-dada mereka.” Itulah titah Allah, dalam Q.s. an-Nur: 31. Iya, Jilbab, yang tak lain adalah jubah, untuk menutup tubuh wanita.Sedangkan himar, yang tak lain adalah kerudung, untuk menutup bagian kepala wanita hingga dada. Jilbab dan himar itu, dua-duanya, ditetapkan sebagai pakaian wajib kaum perempuan ketika berada di luar rumah.Semuanya itu untuk menjaga dan melindungi kehormatan kaum perempuan. Begitulah Islam menjaga dan melindungi wanita.Wanita ditempatkan sebagai kehormatan yang wajib dilindungi dan dijaga, bahkan dengan taruhan nyawa sekalipun.
             Begitulah Islam memandang kehormatan wanita. Apapun dipertaruhkan untuk menjaga dan melindunginya. Maka, ketika ada wanita yang mengumbar auratnya, dia tidak saja melawan perintah dan larangan Allah SWT. Tetapi, wanita itu juga menjatuhkan martabat dan kehormatannya sendiri, di hadapan Allah dan manusia. Siapa saja yg melecehkannya, tidak saja melecehkan kehormatan wanita, tapi telah melecehkan Dzat Pentitah, Allah SWT. Maka berhijab bukan sekedar kewajiban, apalagi fashion. Tapi lebih dari itu, merupakan kehormatan dan kemuliaan wanita.
Begitulah Allah menjaga dan melindungi kehormatan wanita. Moga Allah melindungi anak-anak, isteri dan Muslimah kita (*)
Dari berbagai sumber.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar