Parade
Sholawat Cermin Kekinian dan Ladang Syiar
Seni dan Islam tidak bisa dipisahkan
satu sama lainnya saling berkaitan. Islam tidak melarang untuk berkarya seni,
jika tujuannya untuk syiar Islam atau untuk dakwah Islam. Seni itu indah dan
Islam juga indah. Salah satu kesenian Islam adalah kesenian hadroh. Kesenian
hadroh merupakan pembacaan sholawat nabi yang diiringi rebana.
Panggung sederhana berhias pot dan
tanaman cantik menjadi sorotan utama. Betapa tidak dari seluruh ta'mir DKM AL Muhajirin (AM) dari 1 sampai
6 mengirimkan dutanya untuk menampilkan
yang terbaik. Ada 7 grup yaitu
1.AM1 Hubbul Musthofa
2. AM2 Assyifa
3. AM3 An-Nuriyah
4. AM4 Al Badar
5.AM5 Mar'atus Sholiha
6.AM6
Fatimah Azzahra.
7.Alwafa
merupakan personel gabungan dari
seluruh tamir DKM yang diambil dari yang terbaik. Bertempat di Al Muhajirin 2
acara tsb diselenggrakan pada 5 januari 2014 pukul 20.00 WIB hingga
selesai.Dari seluruh grup masing-masing melantukan 2 lagu.
Menurut Pak Ahmad Khuzaini selaku pengurus
AM2, tujuan diselenggarakan acata tsb adalah sebagai penampung kesenian
khususnya hadroh/rebana yang ada di tiap ta'mir sebagai kesatuan
pertunjukan.Acara tsb merupakan acara per 2 bulan, adapun tempatnya
bergiliran.. Menurut beliau, kabar baik dari perkembangan seni rebana di
kawasan industri Nikomas, tidak akan lama lagi Al Wafa sebagai grup pentolan
DKM akan merambah dapur rekaman. Memang dari seluruh peserta terutama para
vokalis mampu membius para penonton. Suaranya yang terbiasa melantunkan ayat-ayat
Al quran sebagai qori/qoriah tidak kalah merdu saat melantunkan sholawat.
Banyak nada-nada dari lagu-lagu yang familiar ditelinga disadur dalam syair
puji-pujian dan sholawat, seperti lagu india calte-calte, lagu campur sari
Cinta Tak Terpisahkan. Cengkok, fasih melantunkan syair berbahasa arab
terdengar jelas, tanpa mengurangi esensi dari makna sholawat.
Muda, semangat, berbakat juga berprestasi Tergambar jelas seluruh para
peserta kesiapan yang matang. Kostum yang kompak, fashionable, trendy dan
tanpa meninggalkan nilai syar'i. Selain
kesan religi, kesan menjunjung nilai budaya Indonesia juga terpancar dari gamis batik. Dengan potongan kombinasi yang
cantik dan warna-warni, baik yang laki-laki ataupun yang wanita. Aksesoris
pendukung kostum juga tak kalah menarik, seperti sorban, sarung tangan
melengkapi penampilan Al Wafa.Koreografi yang santun juga ditampilkan beberapa
grup, seperti Fatimah Azzahra dan Alwafa dalam.. Gerakan-gerakan kecil
sederhana yang sopan itu membuat kemasan parade sholawat semakin semarak
seiring dengan hentakan tabuh rebana.
Pembacaan sholawat ini merupakan
sebagai bentuk wujud rasa cinta mereka kepada nabi Muhammad SAW. Terlebih bulan
ini bertepatan dengan bulan Maulid nabi. Tepat 12 Robiul Awal adalah tanggal kelahiran nabi Muhammad. Dasar bahwa Islam diperintahkan untuk membaca
sholawat terdapat dari Al Qur'an dan hadits. Seperti yang tercantum dalam QS.
AlAhzab yang artinya: “Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikatNya sama
mendoakan rahmat untuk nabi.Hai orang-orang yang beriman bacalah sholawat dan
salam untuk nabi”. Dengan demikian dengan membaca sholawat kepada nabi
pengertiannya adalah Allah memberikan rahmat dan kasih sayangNya kepada nabi,
kalau dari malaikat artinya memintakan ampunan dan kalau dari orang mukmin
artinya berdoa agar diberikan rahmat oleh Allah. Dengan semakin membaca
sholawat maka semakin dekat dengan nabi Muhammad SAW.
| Team rebana dari Almuhajirin 3 |
Inilah yang membuktikan bahwa dengan
sholawat tidak selamanya dalam kemasan konvensional. Adanya menyadur lagu-lagu
yang hits memaknai dengan rebana bisa
dengan mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Tarian yang sopan
tidak mengundang syahwat berarti adanya batasan-batasan dalam berkesenian
dengan indah, tanpa dinilai buruk. Dan keseluruhanya para peserta menampilkan
packaging yang menarik dan santun.
penulis Afida
penulis Afida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar